Bawang putih atau dikenal juga
dengan bahasa latin Allium Sativum
adalah tanaman dari jenis Allium (genus bawang) dan merupakan famili Alliaceae.
Sebagian orang banyak yang menghindari tanaman ini dikarenakan bau bawang putih
yang sulit hilang dan menyengat. Disamping itu,
sebenarnya bawang putih sudah lama dikenal dan digunakan oleh manusia
berabad-abad lalu, contohnya sebagai bumbu masakan yang nantinya akan menjadi
resep turun-temurun manusia. Terutama di Indonesia, bawang putih merupakan
pelengkap masakan yang wajib untuk selalu ada di menu masakan apapun.
Ternyata selain sebagai pelengkap
wajib di dalam menu masakan, bawang putih juga mempunyai manfaat yang sangat
besar di dalam dunia kesehatan, karena bawang putih merupakan tanaman yang
mengandung Allicin. Allicin sendiri adalah senyawa aktif yang terkandung di
dalam bawang putih yang bersifat tidak stabil dan efektif untuk membunuh
mikroba, seperti kuman-kuman penyebab infeksi (flu, gastroenteritis, demam, dll).
Kandungan antioksidan yang terdapat pada bawang putih dalam bentuk murni
sebenarnya mempunyai daya anti bakteri, anti fungi, dan daya aktivitas anti
parasit.
Kandungan Sulfur yang ada di
dalam bawang putih membuatnya memiliki aroma yang khas yang mampu meningkatkan
dan mempercepat kerja membran mucous (lapisan kulit dalam yang tertutup pada
epitelium) pada saluran pernapasan untuk melegakan tenggorokan dan mengeluarkan
lendir pada penderita penyakit flu. Phytochemical pada bawang putih dapat
membantu membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit.
Bawang putih juga dikenal dapat
digunakan untuk menurunkan kolesterol tinggi. Dengan kandungan Allicin yang
terdapat di dalam bawang putih membuatnya mampu digunakan atau dimanfaatkan
untuk menyembuhkan penyakit tekanan darah tinggi, memperkecil gejala dari
penyakit jantung dan menurunkan kolesterol tinggi dengan dikonsumsi teratur
dalam waktu kurang lebih empat minggu.
Bahkan negara China telah
menggunakan bawang putih sebagai ramuan obat tradisional sejak beraabad-abad
tahun lamanya. Dalam buku pengobatan
istana China yang sudah berusia sekitar kurang lebih lima ribu tahun bernama Huangdi Niejing menyebutkan bahwa bawang
putih dapat digunakan untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan perut,
seperti usus, pencernaan, kanker usus dan pernafasan. Bawang putih pun terus dikembangkan sebagai ramuan obat hingga
jaman pengobatan modern seperti saat ini di China dan tetap berdasarkan pada
TCM (Traditional Medichine of Chinese). Tidak hanya itu, pengobatan modern dari
barat telah mengkonfirmasi kebenaran tentang kemampuan bawang putih dalam
mengobati gangguan pada sistem pencernaan seperti yang telah disebutkan dalam
TCM.
Anti bakteri yang terkandung
dalam bawang putih juga mampu meningkatkan kekebalan pada tubuh terhadap
penyakit. Penelitian yang telah dilakukan mengungkapkan bahwa secara ilmiah bawang
putih mampu membunuh kuman. Anti fungi atau anti jamur yang terkandung pada
bawang putih baru-baru ini diklaim mampu mencegah beberapa bentuk kanker, salah
satunya kanker payudara.
Sifat bawang putih yang terkenal
dengan anti tumorgenik mampu menghambat perkembangan sel tumor atau sel kanker
dan mampu untuk memperbaiki sel DNA pada tubuh untuk menghambat perkembangan
sel tumor atau sel kanker. Bawang putih juga merupakan tanaman yang mampu melawan
radikal bebas dan mengontrol poliferasi sel yang ada di dalam tubuh yang juga menjadi
salah satu pemicu utama kanker payudara. Penelitian yang diterbitkan dlam
sebuah jurnal di Amerika yaitu American
Cancer Association menyebutkan bahwa bawng putih dapat membunuh sel kanker
secara efektif dan tidak meninggalkan efek samping apapun. Syarat utama agar
enzim di dalam bawang putih mampu bekerja secara maksimal untuk melawan sel
kanker, bawang putih harus dikonsumsi dalam keadaan mentah.
Bawang putih juga memiliki
manfaat untuk membantu perkembangan janin dalam masa kehamilan. Dengan berfokus
pada keterlambatan perkembangan, sehingga bawang putih dapat mengantisipasi
janin bayi untuk berkembang dengan lambat. Mengkonsumsi bawang putih dapat
meminimalisir resiko komplikasi kehamilan Pre-eclampsia (meningkatkan tekanan
darah yang mengandung protein dalam urine) dan membantu menaikkan berat badan
bayi selama di dalam kandungan. Namun, apabila mengkonsumsi bawang putih secar
berlebihan dapat menyebabkan pendarahan yang susah dihentikan ketika proses
kelahiran normal atau sesar, dikarenakan sifat bawang putih yang dapat
menetralisir darah. Oleh karena itu, kebanyakan ibu hamil dilarang untuk
mengkonsumsi bawang putih sebelum dan setelah melahirkan.
Comments
Post a Comment